Cat Stevens ---> Yusuf Islam
Posted: Monday, March 12, 2012 by Syafiq Ayik Muhammad in Labels: Cerita Hidup, Featured
0
Kisah seorang artis
yang bernama Cat Stevens yang (alhamdulillah) menjadi seorang muslim, kemudian
ia dipanggil dengan nama Yusuf Islam. Inilah kisahnya seperti yang ia
ceritakan, kami menukilnya secara ringkas.
“Aku terlahir dari
sebuah rumah tangga Nasrani yang berpandangan materialis. Aku tumbuh besar
seperti mereka. Setelah dewasa, muncul kekagumanku melihat para artis yang aku
saksikan lewat berbagai media massa
sampai aku mengganggap mereka sebagai dewa tertinggi. Lantas akupun bertekad
mengikuti pengalaman mereka. Dan benar, ternyata aku menjadi salah seorang
bintang pop terkenal yang terpampang di berbagai media massa . Pada saat itu aku merasa bahwa diriku
lebih besar dari alam ini dan seolah-olah usiaku lebih panjang daripada
kehidupan dunia dan seolah-olah akulah orang pertama yang dapat merasakan
kehidupan seperti itu.
Namun pada suatu hari
aku jatuh sakit dan terpaksa di opname di rumah sakit. Pada saat itulah aku
mempunyai kesempatan untuk merenung hingga aku temui bahwa diriku hanya
sepotong jasad dan apa yang selama ini aku lakukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan jasad. Aku menilai bahwa sakit yang aku derita merupakan cobaan Ilahi
dan kesempatan untuk membuka mataku. Mengapa aku berada disini? Apa yang aku
lakukan dalam kehidupan ini?
Setelah sembuh, aku
mulai banyak memperhatikan dan membaca seputar permasalahan ini, lantas aku
membuat beberapa kesimpulan yang intinya bahwa manusia terdiri dari ruh dan
jasad. Alam ini pasti mempunyai Ilah. Selanjutnya aku kembali ke gelanggang
musik namun dengan gaya
musik yang berbeda. Aku menciptakan lagu-lagu yang berisikan cara mengenal
Allah. Ide ini malah membuat diriku semakin terkenal dan keuntungan pun semakin
banyak dapat aku raih. Aku terus mencari kebenaran dengan ikhlas dan tetap
berada di dalam lingkungan para artis. Pada suatu hari temanku yang beragama
Nasrani pergi melawat ke masjidil Aqsha.
Ketika kembali, ia
menceritakan kepadaku ada suatu keanehan yang ia rasakan di saat melawat masjid
tersebut. Ia dapat merasakan adanya kehidupan ruhani dan ketenangan jiwa di
dalamnya.
Hal ini berbeda dengan
gereja, walau dipadati orang banyak namun ia merasakan kehampaan di dalamnya.
Ini semua mendorongnya untuk membeli al-Qur’an terjemahan dan ingin mengetahui
bagaimana tanggapanku terhadap al-Qur’an. Ketika aku membaca al-Qur’an aku dapati
bahwa al-Qur’an mengandung jawaban atas semua persoalanku, yaitu siapa aku ini?
Dari mana aku datang? Apa tujuan dari sebuah kehidupan? Aku baca al-Qur’an
berulang-ulang dan aku merasa sangat kagum terhadap tujuan dakwah agama ini
yang mengajak untuk menggunakan akal sehat, dorongan untuk berakhlak mulia dan
akupun mulai merasakan keagungan Sang Pencipta.
Semakin kuat perasaan
ini muncul dari jiwaku, membuat perasaan bangga terhadap diriku sendiri semakin
kecil dan rasa butuh terhadap Ilah Yang Maha Berkuasa atas segalanya semakin
besar di dalam relung jiwaku yang terdalam.
Pada hari Jum’at, aku
bertekad untuk menyatukan akal dan pikiranku yang baru tersebut dengan segala
perbuatanku. Aku harus menentukan tujuan hidup. Lantas aku melangkah menuju masjid
dan mengumumkan keislamanku.
Aku mencapai puncak
ketenangan di saat aku mengetahui bahwa aku dapat bermunajat langsung dengan
Rabbku melalui ibadah shalat. Berbeda dengan agama-agama lain yang harus
melalui perantara.”
Demikianlah Yusuf Islam
memeluk agama Islam. Setelah masuk Islam ia tidak hanya duduk di tempat ibadah
menyembah Allah yang telah menguasai hatinya dengan kecintaan, namun ia
melakukan aktifitas untuk kemaslahatan agama ini. Ia ikut andil di dalam
berbagai lembaga dan yayasan Islam yang bergerak di bidang dakwah dan sosial.
Semoga Allah memberinya ganjaran yang baik atas sumbangsih yang telah ia
berikan kepada kita, agama Islam dan kaum muslimin.
Subhanallah..saya
sendiri menjadikan nada dering ponsel dengan lirik-lirik Yusuf Islam,
Sungguh..tidaklah ALLAH Subhana wa Ta’ala memandang status sosial,ras, warna
kulit, jabatan dan lain sebagainya untuk beroleh hidayah-Nya.
Sesungguhnya..ALLAH menunjuki orang-orang yang Ia kehendaki, sedang ALLAH tiada
akan menunjuki orang-orang yang aniaya.